Aksi keras, Hati lembut Wartawan Tubaba Peduli Lansia
AKTHARJAYAMEDIA.COM
Tulang Bawang Barat,
Suasana haru mewarnai aksi puluhan wartawan yang tergabung dalam Media Tubaba Bersatu yang digelar di depan Kantor DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba).
Di tengah desakan evaluasi serius terhadap kinerja Dinas Kominfo Tubaba dan tuntutan audit penggunaan anggaran APBD 2024–2025 oleh Aparat Penegak Hukum (APH). Kejaksaan Negeri dan Tipikor Polres Tubaba, para jurnalis justru menyelipkan kegiatan penuh makna: berbagi beras dan sembako kepada para lansia.
Pembagian sembako itu dilakukan secara langsung oleh Rico, selaku Korlap Aksi, didampingi Istamar, dan disaksikan puluhan wartawan lainnya. Meski sedang memperjuangkan aspirasi mereka terhadap tata kelola pemerintahan, para jurnalis tidak melupakan kepedulian terhadap masyarakat kecil yang setiap hari berjuang demi bertahan hidup di masa senja.
Pemandangan seorang nenek renta yang menerima beras dengan mata berkaca-kaca menjadi momen yang menyentuh hati. Seolah ingin berbisik bahwa di tengah hiruk pikuk tuntutan politik dan pemerintahan, masih ada uluran tangan yang menguatkan mereka.
Reki, salah satu wartawan Media Tubaba Bersatu, mengatakan bahwa aksi sosial tersebut adalah bentuk bakti sosial jurnalis kepada masyarakat lanjut usia.
“Meski kami sendiri masih bergelut dengan kesulitan finansial, namun kepedulian tidak boleh pudar. Wartawan Tubaba ingin hadir bukan hanya lewat tulisan, tapi juga lewat aksi nyata. Sembako ini mungkin tidak seberapa, tapi semoga bisa sedikit membantu kebutuhan harian para lansia, dan yang terpenting menghadirkan senyum bahagia di wajah mereka,” ungkapnya dengan nada haru, Senin (8/9/2025).
Bagi para jurnalis, kegiatan ini bukan sekadar bagi-bagi beras, melainkan sebuah momentum untuk mempererat silaturahmi dan meneguhkan bahwa profesi wartawan tidak hanya soal mengkritisi kebijakan pemerintah, tetapi juga menghidupkan nilai kemanusiaan.
Di hadapan aparat kepolisian yang berjaga, puluhan wartawan berdiri bersama para lansia dengan kantong beras di pelukan. Sebuah potret sederhana, namun sarat makna, di balik tuntutan keras terhadap pejabat publik, ada wajah lembut kemanusiaan yang tak boleh hilang dari nurani.
Semoga aksi kecil penuh kasih ini menjadi pengingat bahwa kepedulian, sekecil apapun, tetaplah cahaya bagi mereka yang hidup dalam kesunyian usia senja.(R)
